Kamis, 29 November 2012

3-(1-metil-2-pirolidil) piridin (NIKOTIN)


NIKOTIN
Nikotin adalah suatu alkaloid dengan nama kimia 3-(1-metil-2-pirolidil) piridin. Saat diekstraksi dari daun tembakau, nikotin tak berwarna, tetapi segera menjadi coklat ketika  bersentuhan dengan udara. Nikotin dapat menguap dan dapat dimurnikan dengan cara penyulingan uap dari larutan yang dibasakan
Nikotin adalah bahan alkaloid toksik yang merupakan senyawa amin tersier,  bersifat basa lemah dengan pH 8,0. Pada pH tersebut, sebanyak 31% nikotin berbentuk  bukan  ion dan dapat melewati membran sel. Pada pH ini nikotin berada dalam bentuk ion dan tidak dapat melewati membran secara cepat sehingga di mukosa pipi hanya terjadi sedikit absorpsi nikotin dari asap rokok. Berikut adalah gambar struktur dari nikotin:
Nikotin adalah zat alkaloid yang ada secara natural di tanaman tembakau. Nikotin juga didapati pada tanaman-tanaman lain dari famili biologis Solanaceae seperti tomat, kentang  terung dan merica hijau pada level yang sangat kecil dibanding pada tembakau. Zat alkaloid telah diketahui memiliki sifat farmakologi, seperti efek stimulan dari kafein yang meningkatkan tekanan darah dan detak jantung. Dalam dosis tinggi, nikotina bersifat racun (toksik) dan pernah juga digunakan sebagai insektisida, sedangkan dalam dosis rendah nikotina berfungsi sebagai stimulan terhadap sistem syaraf otonom. Jika dosis ini dilanjutkan maka nikotina dapat menekan sistem syaraf sehingga aktifitasnya dibawah normal.

3 komentar:

  1. Dari fungsi nikotin, penggunaan dalam jumlah banyak menyebabkan ketergantungan (adiksi) misalnya pada pengguna rokok. Apa yang menyebabkan sifat ketergantungan tersebut bagaimana prosesnya dalam tubuh?

    BalasHapus
  2. Nikotin(C10H14N2) merupakan senyawa organic alkaloid, yang umumnya terdiri dari Karbon, Hydrogen, Nitrogen dan terkadang juga Oksigen. Senyawa kimia alkaloid ini memiliki efek kuat dan bersifat stimulant terhadap tubuh manusia. Pemakaian nikotin mempunyai pola ketergantungan (adiksi) penggunaan secara terus-menerus. Ketergantungan nikotin karena peningkatan ekspresi reseptor nikotin di otak menyebabkan perubahan metabolisme glukosa di otak elektroencetalografi dan pelepasan katekolamin, ketergantungan fisiologik sehingga efek ini akan meningkatkan ketagihan.

    BalasHapus
  3. Saat seseorang menghisap sebatang rokok, nikotin akan diserap dalam tubuh (darah), diringi dengan pelepasan Adrenalin dan pemblokade-an hormone insulin. Saat Adrenalin dilepas tubuh kita pun akan melepaskan cadangan glukosa ke dalam darah. Kemudian, insulin akan memerintahkan sel tubuh untuk menyerap kelebihan glukosa dalam darah. Inilah alasan kenapa saat merokok, seseorang tidak merasa lapar dan akan tahan untuk tidak makan selama berjam-jam. Di dalam otak, sebagai respon terhadap Nikotin, otak akan memerintahkan tubuh untuk membuat zat endorphin lebih banyak. Endorphin adalah senyawa protein yang lebih tepat disebut sebagai body’s natural pain killer. Endorhpin dapat membuat seseorang merasa relaks dan euphoria. kenyamanan ini dapat membuat seseorang ingin merokok lagi.

    BalasHapus